Pada
mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder pada setiap langkah daya.
1.
Langkah ke atas yang pertama merupakan langkah pemasukan dan
penghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol
berputar ke bawah.
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros
engkol terus berputar menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar
sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses
pembakaran.
3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja,
di sini kedua katup yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros
engkol terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.
4. Langkah
keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang terbuka dan
menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar
karena pada proses keempat ini torak kembali bergerak naik keatas dan
menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4)
termasuk proses pembuangan.
5. Setelah keempat proses tersebut, maka
proses berikutnya akan mengulang kembali proses yang pertama, dimana
udara dan bahan bakar masuk kembali.
Berdasarkan kecepatan proses diatas maka
mesin diesel dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Diesel kecepatan rendah (< 400 rpm)
2. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)
3. Diesel kecepatan tinggi ( >1000 rpm)
Sistem starting atau proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel dibagi menjadi 3 macam sistem starting yaitu:
mesin
mesin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar